http://mapalagegama.wordpress.com/sejarah-organisasi/
Sejarah Organisasi
Sejarah Berdiri GEGAMA di Fakultas Geografi
Kehidupan Kepencintaalaman di Fakultas Geografi UGM telah ada sejak lama, namun baru pada era 70-an berdiri perhimpunan pencinta alam yang diberi nama Geography Mountaineering Club (GMC). Kegiatan GMC praktis hanya melakukan pendakian gunung saja dan ini sesuai dengan namanya.
Perkembangan selanjutnya dipengaruhi oleh maraknya kegiatan politik praktris di dalam kampus, ternyata organisasi GMC juga turut terimbas oleh suasana ini, sehingga organisasi GMC yang seyogyanya netral menjadi ikut terwarnai dan tidak sehat lagi sebagai suatu organisasi kepencintaalaman.
Kondisi ini terus berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya, dan sampai akhirnya GMC sebagai suatu wadah organisasi Kepencintaalaman di Fakultas Geografi menjadi tidak aktif. Dengan tidak aktifnya GMC ternyata tidak mematikan gairah maghasiswa yang berhobi di kegiatan alam bebas untuk melakukan kegiatannya.
Pada awal tahun 80’an beberapa mahasiswa yang berhobi pada kegiatan di alam bebas merasa perlu untuk menghidupkan kembali wadah yang dapat menampung aspirasi mereka. Akan tetapi wadah yang diinginkan mereka adalah wadah yang lebih profesional dibidang kepencintaalaman dan tidak diwarnai oleh warna-warna politik saat itu. Oleh karenanya wadah tersebut dapat menjadi suatu organisasi alternatif bagi mahasiswa yang benar-benar murni berminat pada bidang kepencintaalaman.
Dengan berlandaskan niat luhur ini maka beberapa mahasiswa yang terdiri dari 1 orang angkatan 1979, 1 orang dari angkatan 1980, 7 orang dari angkatan 1981 dan 1 orang dari angkatan 1982 membentuk Organisasi Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas Geografi UGM dengan nama “GEGAMA” pada tanggal 20 Agustus 1982. Pemilihan nama tersebut diambil dari singkatan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, sedangkan penandatanganan dokumen berdirinya organisasi ini dilakukan di rumah kontrakan Sdr. Hary Iskadejanto, Jl. Bausasran Yogyakarta, yang disaksikan oleh 2 orang saksi Didik (Fak. Geografi UGM) dan Rovicky D.P. (Fak. Teknik Geologi UGM).
Kehidupan Kepencintaalaman di Fakultas Geografi UGM telah ada sejak lama, namun baru pada era 70-an berdiri perhimpunan pencinta alam yang diberi nama Geography Mountaineering Club (GMC). Kegiatan GMC praktis hanya melakukan pendakian gunung saja dan ini sesuai dengan namanya.
Perkembangan selanjutnya dipengaruhi oleh maraknya kegiatan politik praktris di dalam kampus, ternyata organisasi GMC juga turut terimbas oleh suasana ini, sehingga organisasi GMC yang seyogyanya netral menjadi ikut terwarnai dan tidak sehat lagi sebagai suatu organisasi kepencintaalaman.
Kondisi ini terus berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya, dan sampai akhirnya GMC sebagai suatu wadah organisasi Kepencintaalaman di Fakultas Geografi menjadi tidak aktif. Dengan tidak aktifnya GMC ternyata tidak mematikan gairah maghasiswa yang berhobi di kegiatan alam bebas untuk melakukan kegiatannya.
Pada awal tahun 80’an beberapa mahasiswa yang berhobi pada kegiatan di alam bebas merasa perlu untuk menghidupkan kembali wadah yang dapat menampung aspirasi mereka. Akan tetapi wadah yang diinginkan mereka adalah wadah yang lebih profesional dibidang kepencintaalaman dan tidak diwarnai oleh warna-warna politik saat itu. Oleh karenanya wadah tersebut dapat menjadi suatu organisasi alternatif bagi mahasiswa yang benar-benar murni berminat pada bidang kepencintaalaman.
Dengan berlandaskan niat luhur ini maka beberapa mahasiswa yang terdiri dari 1 orang angkatan 1979, 1 orang dari angkatan 1980, 7 orang dari angkatan 1981 dan 1 orang dari angkatan 1982 membentuk Organisasi Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas Geografi UGM dengan nama “GEGAMA” pada tanggal 20 Agustus 1982. Pemilihan nama tersebut diambil dari singkatan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, sedangkan penandatanganan dokumen berdirinya organisasi ini dilakukan di rumah kontrakan Sdr. Hary Iskadejanto, Jl. Bausasran Yogyakarta, yang disaksikan oleh 2 orang saksi Didik (Fak. Geografi UGM) dan Rovicky D.P. (Fak. Teknik Geologi UGM).
Sejarah Perjalanan GEGAMA
Perjalanan GEGAMA pada awalnya berada di luar kampus, dengan sekretariat awal di Jl. Samirono No 40 (rumah Sdr. Irianto). Aspek legalitas organisasi ini walaupun belum secara resmi masuk dalam struktur organisasi di Fakultas namun tetap dengan restu dan secara tidak resmi didukung oleh pejabat Fakultas saat itu (Pembantu Dekan III, Drs. Tohardi).
Keadaan ini berlangsung pada awal kepengurusan periode I. Perkembangan legalitas GEGAMA kemudian dinyatakan resmi sebagai satu-satunya wadah kepencintaalaman di Fakultas Geografi namun tidak bernaung dibawah organisasi senat Mahasiswa dan langsung di bawah pengelolaan PD III. Status ini terus bertahan sampai turunnya Surat Keputusan (SK) Mendikbud pada tahun 1987, yang mengatur tentang organisasi kemahasiswaan, bahwa hanya ada satu wadah organisasi kemahasiswaan yang diakui yaitu Senat Mahasiswa. Dengan keadaan seperti ini maka untuk mempertahankan eksistensi dan legalitasnya di fakultas, maka GEGAMA harus masuk kedalam Senat Mahasiswa. Mengingat sifat dan gerak kegiatan organisasi GEGAMA yang mencakup berbagai aspek kegiatan mahasiswa, sehingga akan menjadi rancu bila dimasukkan dalam salah satu bidang di Senat Mahasiswa. Untuk mensikapi kondisi seperti ini maka harus dicarikan satu bentuk yang paling tepat yang dapat menjembatani antara keberadaan SK dan sifat organisasi GEGAMA. Bentuk yang diajukan dan dianggap cukup baik adalah menempatkan GEGAMA sebagai suatu Badan Semi Otonom (BSO) di dalam Badan Eksekutif Mahasiswa. Selanjutnya Sidang Umum Mahasiswa Geografi pada tahun 2000 memutuskan untuk merubah BSO menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) langsung di bawah Keluarga Mahasiswa Geografi (KM Geografi) dan tidak lagi di dalam Badan Eksekutif Mahasiswa. Dan keadaan GEGAMA sebagai UKM berlanjut hingga sekarang.
Perjalanan GEGAMA pada awalnya berada di luar kampus, dengan sekretariat awal di Jl. Samirono No 40 (rumah Sdr. Irianto). Aspek legalitas organisasi ini walaupun belum secara resmi masuk dalam struktur organisasi di Fakultas namun tetap dengan restu dan secara tidak resmi didukung oleh pejabat Fakultas saat itu (Pembantu Dekan III, Drs. Tohardi).
Keadaan ini berlangsung pada awal kepengurusan periode I. Perkembangan legalitas GEGAMA kemudian dinyatakan resmi sebagai satu-satunya wadah kepencintaalaman di Fakultas Geografi namun tidak bernaung dibawah organisasi senat Mahasiswa dan langsung di bawah pengelolaan PD III. Status ini terus bertahan sampai turunnya Surat Keputusan (SK) Mendikbud pada tahun 1987, yang mengatur tentang organisasi kemahasiswaan, bahwa hanya ada satu wadah organisasi kemahasiswaan yang diakui yaitu Senat Mahasiswa. Dengan keadaan seperti ini maka untuk mempertahankan eksistensi dan legalitasnya di fakultas, maka GEGAMA harus masuk kedalam Senat Mahasiswa. Mengingat sifat dan gerak kegiatan organisasi GEGAMA yang mencakup berbagai aspek kegiatan mahasiswa, sehingga akan menjadi rancu bila dimasukkan dalam salah satu bidang di Senat Mahasiswa. Untuk mensikapi kondisi seperti ini maka harus dicarikan satu bentuk yang paling tepat yang dapat menjembatani antara keberadaan SK dan sifat organisasi GEGAMA. Bentuk yang diajukan dan dianggap cukup baik adalah menempatkan GEGAMA sebagai suatu Badan Semi Otonom (BSO) di dalam Badan Eksekutif Mahasiswa. Selanjutnya Sidang Umum Mahasiswa Geografi pada tahun 2000 memutuskan untuk merubah BSO menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) langsung di bawah Keluarga Mahasiswa Geografi (KM Geografi) dan tidak lagi di dalam Badan Eksekutif Mahasiswa. Dan keadaan GEGAMA sebagai UKM berlanjut hingga sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar