"Proyek yang didapatkan Adhi adalah feronikel Halmahera Timur (FeNi Haltim)," kata Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Kurnadi Gularso, dalam penjelasan tertulis yang dipublikasikan Bursa Efek Indonesia, Jumat, 13 Januari 2012.
Kurnadi menjelaskan, jenis proyek tersebut adalah pembangunan pelabuhan dan jetty dengan pemilik proyek, Antam. Nilai proyek sebesar Rp241,45 itu sudah termasuk pajak pertambahan nilai (PPN) 10 persen.
Proyek ini berlokasi di Halmahera Timur, Maluku, dengan skup kerja yaitu Solid Jetty, LCT Jetty, dan Liquid Jetty dengan waktu pelaksanaan selama 300 hari kalender atau sekitar satu tahun.
Seperti diketahui, Direktur Utama Adhi Karya, Kiswodarmawan, mengatakan, pada 2012, perseroan menargetkan kontrak baru sebesar Rp15 triliun. Kontrak tersebut naik 20 persen dari Rp12,5 triliun pada 2011.
Kontrak-kontrak itu, Kiswodarmawan melanjutkan, berada di luar kontrak bawaan (carry over) tahun lalu. Besaran kontrak bawaan untuk tahun ini diperkirakan sebesar Rp11,5 triliun, sehingga total kontrak 2012 mencapai Rp26,5 triliun.
"Fokus kami pada konstruksi dan EPC (engineering, procurement and construction)," ungkapnya.
Selanjutnya, dari kontrak baru senilai Rp15 triliun, konstruksi umum mencapai 80 persen atau senilai Rp12 triliun. Sementara itu, sisanya 20 persen atau Rp3 triliun dari EPC.
Untuk proyek EPC, perseroan telah mendapat kontrak EPC RFCC bersama dengan Goldstar Co Ltd dan PT Pertamina senilai US$931,48 juta atau sekitar Rp8 triliun pada September 2011. Proyek RFCC merupakan proyek kilang Pertamina Cilacap, yang memiliki kapasitas sebesar 62.000 barrel per stream day (BPSD) dan menggunakan technology licensor UOP dan AXENS. Proyek ini dijadwalkan rampung dan diserahterimakan dalam waktu 39 bulan.
Sementara itu, untuk kinerja, perseroan menargetkan penjualan tahun ini mencapai Rp9,41 triliun atau naik 34,5 persen dari Rp7 triliun, sesuai perkiraan hingga akhir 2011. Sementara itu, laba bersih 2012 diharapkan mencapai Rp204,64 miliar atau tumbuh 11,6 persen dari Rp183,373 miliar sesuai perkiraan di akhir 2011. (art)
• VIVAnews
Rating
Tidak ada komentar:
Posting Komentar